Jumat, 22 Februari 2013

Permen Kojek



" dik, kakak tadi pulang sekolah beli permen kojek ", kataku sambil mengeluarkan dua permen kojek dari saku tasku. Siang itu sepulang sekolah kulihat adikku sedang main sendirian diruang tamu, sedang ibu sibuk menyiapkan makanan buat ayah yang sebentar lagi juga pulang.

"mana kak? , kata adik sambil menghampiriku

" ini untukmu", sambil membuka bungkus permen kojek

"makasih ya kak", dia tak sabar karena bungkusnya susah dibukanya

" pegangannya jangan dibuang, dikumpulin, kakak lepas sekalian ya?", kataku sambil melepas peganganya atau lidinya. kami berdua sudah berhari-hari ngumpulin, nggak tau mao dibikin apa, namanya juga anak kecil,. Adikpun memasukkan permen tanpa lidi kemulutnya, tak berapa lama kemudian ,

" kak,,,kak,,,kak,,,tolongin na", kata adik yang waktu itu kejang , bola matanya pu melotot, aku kaget lari kedapur sambil teriak-teriak panggil ibu, ibu berlari menghampiri adik yang udah kebiru-biruan. Tanpa banyak tanya langsung badan adikku ditengkurapkan dipangkuan ibu, karena tak berhasil, tangan ibu langsung pegang dua kaki adik, langsung diangkat dengan posisi kaki diatas kepala dibawah, sambil dihentak-hentakkan badannya.

"kleteek", aku mencari bunyi tadi, ooh ternyata permen kojek yang tadinya bulat berubah jadih pipih. Rupanya  permen kojek ketelen,

"Alhamdulillah,," ibu mengucapkan syukur dan lega rasanya bahaya sudah berlalu, aku hanya melongo melihat semua kejadian itu

"siapa yang kasih adek permen kojek? tanya ibu pada adek

" kakak", adek menjwab sambil nangis karena tenggorakkannya masih sakit

"mbak, bener kamu yang kasih?, lanjutnya lagi

"iya bener? akupun ketakutan

"adek,,,pegangan permen kojeknya kemana", ibu balik bertanya sama adek

"kakak yang lepasin, nggak boleh dibuang, suruh ngumpulin", jelasnya pada ibu

Kulihat ibu marah padaku sambil nasehatin, lain kali gak boleh dilepas pegangannya, kalo adek napa-napa gimana? buat apa ngumpilin gituan?, aku hanya diam mendengarkannya, ada rasa bersalah , seandainya tadi nggak aku ambil dulu mungkin gak seperti ini ceritannya, kasian adek gara-gara permen kojek ,tenggorokannya sakit, tapi aku nggak kapok juga masih beli permen gituan, ibu pasti ngadu sama ayah, kena marah lagi deh, bentar lagi ayah datang dari pada kena semprot lagi aku pura-pura tidur ah, eh ternyata tidur beneran, sore harinya baru ayah nanya macam-macam, kata ayah kalo dinasehati itu didengarkan , jangan masuk telinaga kanan keluar telinga kiri.

Kejadian itu terjadi ketika aku masih duduk dibangku kelas 2 SD sedangkan adikku masih nol kecil.. Sampai sekarangpun kalo kami mengenang peristiwa itu jadi ketawa-ketawa sendiri,,,heheheh,,,bandel yaaa


PS: permen kojek= lolipop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar