aku mencoba tegar
menyaksikan apa yang terjadi
didepan mataku,,
berusaha sabar
walau itu melukai perasaanku
taukah kamu?
seakan langit runtuh
terjepit antara bumi yang aku pijak
lidahku keluh
enggan tuk berkata-kata
pipiku menjadi hangat
tanpa kusadari tetes demi tetes air keluar dari mataku
sembab,,
.............,
ternyata selama ini aku tak pernah ada dihatimu
selama ini aku hanyalah
.............,
bagimu
terima kasih tuk semuanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar