Jumat, 01 Maret 2013

Musim Pengantin



" wen, bulan ini banyak betul undangan kawinan", ngomong sama wenny sambil baca undangan , hari ini ada satu undangan tepatnya di belakang rumah., yang diajak ngomong mengiyakan sambil asyik baca koran

"wenny sindhu hapsoro , kamu saja yang datang", aku beranjak ke depan kaca, tak terasa badan, kaki tangan, ikutan bergoyang, maklumlah di kampung kami kalo ada hajatan bunyi soundnya sampai bikin jantung deg-deg an, bikin kuping pekak, asyik juga nih dangdut koplo, akupun menjadi-jadi bergoyang bak penyanyi dangdut kawakan, ngecor, ngebor, patah-patah, itik pokoknya jadi satu

wenny melihat goyanganku tertawa sambil megangin perutnya
"nggak mau,,,hadeew ceeee, koq ada orang kayak cece ya? nggak ada susahnya, susah seneng cece tingkah cece tetep saja bikin orang terpingkal, nyebut ce sudah tua na",

"biarin, ngapain juga dipikirin? yang lalu biarlah berlalu kalo nggak gitu nggak ada kenangan,, ayo wenn goyang juga, itung-itung ngeluarin keringat dan awet muda", tanganku menarik wenny, dia tak kalah hebohnya ,,, pinggulnya,,,alamakkkk!!!!

tawa kamipun mengisi ruangan tamu, tanpa beban, lepas diselingi canda tawa, celetukkan konyol

" wenn, cece  malas dateng ke kondangan, bikin galau saja", sambil melanjutkan dancing ala kami hehehe

" emang cece saja yang galau, aku juga sama, sudah datang aja ce,, makan enak", wenny menyudahi goyangannya, akupun mengikutinya dan duduk disova

" ce, kapan giliran kita ngundang mereka?  raut wajah wenny berubah

"iya wenn, cece juga sebenarnya nunggu hari itu", aku berkata lirih menghadap keluar jendela, apa yang ada dipikiran wenny sama seperti  yang aku pikirkan

tiba-tiba kami terdiam , ada lagu bikin kami sanggup menembus batas pikiran kami berdua, sambil senyum-senyum mendengarnya

sungguh senangnya pengantin baru
duduk bersanding bagai raja dan ratu
sambil mendengar kami berlagu
irama javin merdu melayu
malam berlalu
tamu berkurang
dua mempelai  duduk tak tenang
surga dunia malam pertama
indah terbayang didepan mata
tiba waktunya dua mempelai
masuk kekamar dinding bertirai
suara tawa lirih berderai
mulai terdengar sayup sampai
rupa-rupanya dua mempelai sedang asyik saling membelai

"sudahlah , mungkin belum waktunya saja, yang penting sekarang bagaimana membuat diri kita happy", aku melanjutkan percakapan dengan wenny, sambil menarik nafas panjang, wennypun kulihat demikian.

"ce, jujur cece itu cantik, banyak yang mauin, tapi cece koq nyante aja", memang beda usia wenny dan aku terpaut cukup jauh,  wenny tak tau apa yang sedang berkecamuk dihatiku

"jangan pilih-pilih ce, keburu kiamat", lanjut dia

" sapa yang pilih-pilih? cece juga punya selera lebih tepatnya apa yang dianjurkan dalam agama", kataku sambil berdiri menghampiri tumpukkan barang yang baru datang

"cece kurang apa sih? cece sempurna", tangan wenny diletakkan ditengkuknya sambil memandangku yang sibuk ngecek barang-barang itu, sambil mengorek isi hatiku


" nggak taulah wenn, ada yang bilang cece tu judes, wajah ngenes, mungkin itu salah satu penyebabnya", aku melanjutkan kerjaanku tanpa memperhatikan mimik wenny

"ah sapa bilang? orang yang nggak tau dan nggak kenal cece yang bilang begitu, nggak usah dimasukin hati, coba kalo tau cece yang sebenarnya, pasti nggak bakalan bilang gitu", wenny agak tinggi nadanya

"sudahlah wenn, serahkan sama Allah saja, sudah diatur semuanya, doakan yaa ", kataku sambil menutup buku catatan barang, pamit ke wenny mau mandi dulu, siap-siap mo kondangan sementara dia masih tiduran dikursi facial, tak habis pikir melihatku, otaknya bekerja keras apa sebenarnya yang telah terjadi padaku hingga cece nya teguh pendirian

hanya Tuhan yang tau,,Dia Maha Tahu apa yang ada dihati,,yang penting yakin dan selalu berprasangka baik Insya Allah dikabulkan, tak ada alasan untuk selalu bersedih,,,bahagia datangnya dari diri sendiri, bahagia kitalah yang menentukan, syukuri dan jalani apa yang ada didepan mata. Tuhan pasti mendengar doa semua umatNya, hanya waktunya yang tidak pernah diketahui, apakah kita sanggup bersabar? atau justru sebaliknya?


2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. masa orang gila dipinggir jalan diajak kawin
    hahhahahhahahha

    BalasHapus