suatu hari dia bercerita padaku, ada temannya yang mengatakan kalo dia orangnya jutek, pemarah, cuek bebek, diapun bertanya padaku apakah yang dikatakan temannya tentangnya adalah benar? tak bermaksud mengecilkan hatinya akupun memjawab lewat sms " itu semua tergantung dari sudut mana dia menilai, pandangan orang tentang orang lain pasti berbeda, ya maklumi saja mungkin dia belum mengenalmu dengan baik, mungkin juga dia menilai dari apa yang tampak oleh penglihatannya, benar adanya jika ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang, kupas dulu kulitnya baru tau isinya, jadi sebelum menilai seseorang ada baiknya tanyakan pada diri sendiri sejauh mana kita mengenalnya? menurutku kamu nggak jutek , nggak juga pemarah ataupun cuek, tapi kamu tuh kalo ngomong sak enake udelmu, bukannya kesel dengan kata-kataku justru dia ngakak sambil berkata kereeeeeeeeeeeeennn
aku mengenalnya 3 tahun yang lalu melalui sosial media (FB), sekilas nampak kalo dia orangnya cuek, awalnya hanya sekedar like, jarang koment, sekali dia koment di tempatku, pendek, tapi menurutku lucu, ternyata benar dia tak seperti yang dibayangkan banyak orang, dia lucu, dan unik, namanya Dwi Dias Astuti, aku lebih suka memanggilnya "wik", meskipun sebenarnya dia lebih suka dipanggil "Die" , katanya sih biar keren. semakin haripun kami akrab, kami belum pernah bertemu, namun komunikasi yang kami jalani tidak hanya melalui facebook, tapi juga melalui sms dan telpon itupun hanya sekali ( nggak tau darimana dia mendapatkan nopeku), orang yang menyenangkan walaupun ceplas ceplos justru disitulah letak uniknya, care terhadap teman walaupun cara yang ditunjukkan tidak seperti lainnya, dia punya cara tersendiri bagaimana menyayangi teman-temannya, konyol, dan satu lagi error binti gemblunk
kebiasaan dia selalu bercerita lewat inbox, tulisannya panjaaaaaaaaaaaanng , persis novel, bersambung dan bersambung, dia curahkan semua isi hatinya, dan dia berkata "mbak, jangan bosen ya baca ceritaku?", akupun mengiyakan dan dengan senang hati meminjamkan pundakku untuk sekedar mendengarkan keluh kesahnya entahlah sudah berapa timba air mata yang tumpah, suatu hari akunku ke hack praktis nggak ol agak lama , diapun kebingungan, karena tempat curahan air matanya nggak ada, setelah sekian lama akupun muncul dengan akun baru, diapun senang karena waktu itu dia belum punya nopeku,cerita-cerita lucupun mulai menghangatkan pertemuan kembali dengannya
suatu hari diawal tahun 2012 dia mengirimiku sebuah buka Negeri 5 Menara, katanya sih dia punya 3 buku yang sama, makanya 1 dia kirim ke aku, kami punya hobi yang sama membaca, wow senang rasanya, ketika kutanya kamu minta kado apa dariku?, dia bilang aku nggak minta apa-apa, kalo bisa benda yang kamu suka aja deh (sampai sekarang aku belum nemu dan mengirimnya ke dia benda yang kusuka,,,maaf yaa wik)
hari demi hari terus berlalu, tiap hari ada saja sms yang dia kirim, tapi kalo dia sehari libur nggak sms ,sepi juga sih, itupun kalo dia lagi sibuk atau nggak ada pulsa, atau jari-jarinya lagi kriting, hingga pada suatu hari dia pamer kalo sudah punya blog (impian terbesar dia suatu saat diundang ke oprah winfrey) , kesel juga sih dipamerin gitu, dia berjanji mau buatkan aku blog dan janji itu sudah ditepati, inilah blogku. dengan posting pertama "Selamat menulis mbak cantik",, tak kusia-siakan akupun mulai menulis hingga saat ini (makasih ya Die), dan diapun menumpahkan semua uneg-unegnya diblog tidak lagi di inbox.
"aku pusing", itulah bunyi sms yang aku terima darinya, terlintas dalam pikiranku sakitkah dia? atau pusing dengan kerjaanya ? selang berapa menit aku balas smsnya,"napa?",,,diapun membalas," abis minum orange juice", alamaaakkkk , ihh ngeselin kubalas smsnya ,"ndeso", dia ketawa ngakak dan seperti biasanya dia membela diri katanya itu cuma sekedar info bukan keluhan,,
itulah kami berdua, pertemanan yang unik, walaupun hanya lewat sosial media dan sms tanpa pernah bertemu tapi seperti sudah mengenal didunia nyata dan sampai sekarang petemanan itu tetap terjaga, tanpa memperdulikan beda usia, pandangan-pandangan tentang suatu hal.
teman-teman kita pergi dari tahun ketahun
ada yang pergi dari hati kita
ada yang pergi dari kenyataan kita
ada yang pergi dari pandangan kita
saat itulah kita dapat mengetahui
bahwa bahagia bukan didapat dari seberapa banyak teman kita
akan tetapi kita dapati dari seberapa berharganya mereka bagi kita
PS: cerita ini fiktif jika ada kesamaan nama, cerita, dan tempat kejadian, dimohon untuk tidak mempercayainya apalagi sampai sakit hati
nyata tau !!!!
BalasHapus