Senin, 11 Maret 2013

Wajah Sendu Itu,,



wajahmu selalu membuatku tersenyum
bahagia hari-hariku karena hadirmu
meskipun itu hanyalah maya
namun hadirmu adalah nyata


bertemu denganmu kembali bukanlah suatu kebetulan
namun kehendakNya  mempertemukan kita
seperti pertemuan kita pertama kali
jika bukan karenaNya , engkau yang selalu hadir di alam mimpiku
walaupun aku sama sekali tak mengenalmu
seakan Tuhan berkata dengan lembut padaku "temuilah dia"
hanya dengan mengingatmu
kuukir senyum tawa
hanya dengan mengingatNya
kita menjadi kuat menanti jumpa

hari-haripun menjadi indah
suka, duka, tawa, canda, kita lalui bersama
namun tak membuka hatimu jua
tatkala Tuhan sudah mengulurkan tanganNya untukmu
 engkau selalu ragu menerima uluran tanganNya
kelam masa lalumu menjadikanmu tenggelam dalam kesendirian
sampai kapan engkau bertahan dengan kerasnya hati?
sampai kapan pula engkau berada dalam kelamnya "ragu"?
tidakkah engkau melihat pertolongan Tuhan?

engkau adalah pelipurku
tiada sekalipun lepas dari ingatanku
atau hilang dari bayanganku
aku setia menunggumu hingga pintu hatimu terbuka untukku
aku setia padamu bukanlah tanpa alasan
setiaku padamu karenaNya
dimana aku selalu memohon petunjukNya
dan orang itu selalu kamu
bukan karena tuntutan usia
tampangmu, atau harta yang kamu miliki
namun karena rasa yang ada disini,, ya didalam dada ini
dan Tuhan tau akan hal itu



aku yakin itu,
setiap terjadi badai yang menghantam antara kau dan aku
setiap itu pula Tuhan dengan caraNya mempertemukan kembali
ketika kita  kembali bertemu kita sama-sama menjadi kuat
belajar dari masa lalu, menjadikan kita orang-orang yang dipilih Tuhan
untuk dipersatukan dalam ikrar suci
berbagi kasih, cinta dan sayang  berdua denganmu sehidup semati
saling mengisi kekurangan untuk menjadi sempurna


aku menyadari kekuranganku
jika pun akhirnya engkau tak memilihku
hati ini sudah ikhlas menerimanya




aku hanya meminta, ijinkan aku tuk selalu melihat mentari dimatamu
mentari yang selalu menghangatkan jiwa
pelangi yang selalu memberi warna indah
 senyum penyejuk jiwa laksana embun  menetes dahaga akan kasihmu


ketahuilah aku mencintaimu,,
menyayangimu,,
mengasihimu,,
seperti Tuhan selalu menyayangiku, menjagaku, mengasihiku ,melindungiku dan mencintaiku
hanya kata yang bisa kurangkai
karena tangan tak mampu mencapai
benih rindu ini tengah disemai
hingga tiada yang dapat melerai





Tidak ada komentar:

Posting Komentar